LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG
MANAJEMEN
PERKANDANGAN AYAM PARENT STOCK DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM BALI 2
INDRAWANSYAH
B1D 010 136
PROGRAM STUDI STRATA 1 PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2013
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANG
MANAJEMEN
PERKANDANGAN AYAM PARENT STOCK DI PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM BALI 2
INDRAWANSYAH
B1D
010 136
PROGRAM
STUDI PETERNAKAN
Laporan Praktik Kerja Lapang
Diserahkan untuk Keperluan Penyelesaian Pendidikan
pada Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Telah Disetujui pada : 04 Februari 2014
Mengetahui
Ketua
Prodi Peternakan
Ir. Uhud Abdullah, MP
NIP. 19550531 198603 1002
|
|
Menyetujui
Pembimbing
Ir. Budi Indarsih, M.Agr.Sc, Ph.D
NIP : 19560122 198503 2003
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan praktek kerja lapang dan laporan ini sebagaimana mestinya.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Besar Muhammad
SAW selaku pemimpin ummat manusia hingga akhir zaman.
Laporan praktik kerja
lapang ini disusun berdasarkan hasil kegiatan yang dimulai tanggal 28 Juni 2013
sampai dengan 31 Agustus 2013 yang bertempat di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Bali 2.
Dengan
rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua
orang tua yang sangat saya cintai serta seluruh keluarga tercinta atas dukungan
moril maupun materil sehingga PKL dan laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak
Prof. Ir. Yusuf Ahyar Sutaryono, Ph.D selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Mataram.
3. Ibu
Ir. Budi Indarsih, M.Agr.Sc,
Ph.D
selaku Dosen Pembimbing PKL.
4. Ibu
Dwi Kusuma Purnamasari, S.Pt, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak
Ir. Uhud Abdullah,MP selaku Ketua Jurusan Ilmu Peternakan.
6. Bapak
Aprilia Bahtiar selaku Maneger PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2.
7. Bapak
Mubin, Bapak Ricky, Bapak Aris, Bapak Obi serta seluruh Kariawan dan Kariawati
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2.
8. Seluruh
pihak yang telah membantu proses PKL ini hingga laporan ini selesai. Semoga
Allah membalas kebaikan kalian dengan pantas.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan serupa dikemudian hari.
Mataram, Juli 2013
Indrawansyah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja Lapang............................. 3
1.3. Manfaat Kegiatan........................................................................ 4
1.4. Metode Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang................................ 5
BAB
II KEGIATAN PRAKTIK
KERJA LAPANG
2.1
Lokasih Dan Waktu Praktek Kerja Lapang.................................. 6
2.2.
Profil PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2.......................... 6
2.3.
Macam Kegiatan PKL................................................................. 8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil PKL.................................................................................... 9
1. kandang................................................................................... 9
2. pemberian
pakan..................................................................... 21
3. sweeping................................................................................. 21
4. memperluas
selat kandang...................................................... 21
5.
membersihkan bahan litter...................................................... 21
6. grading
telur........................................................................... 22
7. pembuatan
sangkar dan pemasangan di dalam kandang........ 22
8. vaksinasi................................................................................. 23
3.2 Pembahasan PKL........................................................................ 25
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
4.1. Permasalahan.............................................................................. 28
4.2. Pemecahannya............................................................................ 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan................................................................................. 30
5.2. Saran........................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 31
LAMPIRAN..................................................................................................... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Kegiatan Harian ....................................................................... 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Denah PT Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2............................... 9
Gambar 2. Kandang
Closed House.................................................................... 10
Gambar 3. Atap
dan Bentuk Atap...................................................................... 11
Gambar 4. Dinding
kandang............................................................................... 12
Gambar 5. Tinggi
kandang.................................................................................. 12
Gambar 6. Luas
dan kepadatan kandang............................................................ 13
Gambar 7. Jarak
antar kandang........................................................................... 13
Gambar 8. Bagian-bagian
kandang..................................................................... 15
Gambar 9. Lantai
kandang.................................................................................. 16
Gambar 10.
Tempat makan ayam betina............................................................. 16
Gambar 11. Tempat
makan ayam jantan (trotok)................................................ 17
Gambar 12.
Nipple dan flock shock................................................................... 17
Gambar 13.
Tempron 607 A-C........................................................................... 18
Gambar 14.
Alaram dan lampu alaram................................................................ 19
Gambar 15. Lampu
penerang.............................................................................. 19
Gambar 16.
Sangkar manual dan sangkar autonest............................................ 20
Gambar 17.
Kereta kandang............................................................................... 20
Gambar 18. Ruang
fumigasi............................................................................... 20
Gambar 19.
Membersihkan bahan litter.............................................................. 22
Gambar 20.
Grading telur................................................................................... 22
Gambar 21.
Merakit dan memasang autonest..................................................... 23
Gambar 22.
Vaksinasi injeksi.............................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kandang merupakan faktor penting
dalam pemeliharaan ayam parent stock.
Fungsi kandang adalah melindungi ayam dari
pengaruh cuaca seperti panas, hujan, dingin, dan angin, serta
pengaruh binatang dan manusia yang dapat mengganggu ayam selama
proses pembesaran.
Perkembangan teknologi terus berkembang
seiring perkembangan zaman. Di bidang peternakan unggas misalnya, sistem
kandang yang biasanya digunakan adalah sistem kandang open house mulai
beralih ke sistem kandang close house sistem kandang close house
yang sering dikenal dengan sistem kandang tertutup adalah sistem perkandangan
ayam parent stock dengan ventilasi yang bisa diatur.
Untuk bisa sukses
beternak ayam skala industri secara profesional harus memenuhi lima persyaratan
yaitu pemilihan bibit, pakan yang berkualitas, manajemen kesehatan, manajemen
perkandangan, dan manajemen pemeliharaan yang baik. selama ini pihak breeding
senantiasa melakukan pengembangan-pengembangan sehingga membuat pemeliharaan
ayam parent stock menjadi lebih mudah. Demikian pula dengan industri pakan
ternak yang juga terus melakukan penelitian untuk mengembangkan formulasi pakan
yang sesuai dengan perkembangan genetik ayam. Oleh karena itu, kandang juga
harus mengikuti. Harus ada perubahan seiring dengan perkembangan ayam. Sudah
dapat DOC bagus, sudah dapat pakan bagus, tetapi kandang tidak bagus, maka
hasilnya tidak akan maksimal dan efisien.
Mengenai konsep
pengembangan kandang, harus mengacu pada penggunaan kandang closed house.
Dalam hal ini terdapat tiga poin penting yang harus diperhatikan. Yang pertama,
adalah dengan kandang closed house kepadatan per meter persegi bisa
bertambah sehingga tentu saja akan meningkatkan populasi. Jika dengan kandang open
per meter persegi hanya bisa diisi 8 ekor, maka dengan kandang closed
house tiap meter perseginya bisa diisi 12-14 ekor. Selain itu juga
mengurangi beban tenaga kerja, karena dengan populasi besar bisa dipegang hanya
satu atau dua orang saja. Yang kedua, adalah kandang closed house bisa
memberikan kenyamanan kepada ayam karena kondisi lingkungan di dalam kandang
bisa dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Dengan kondisi ini ayam
akan tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit. Yang ketiga, adalah
isu lingkungan. Dengan menggunakan kandang closed house berarti turut
menjaga lingkungan karena tidak akan ada bau dan lalat yang sering menjadi
permasalahan di peternakan yang menggunakan kandang open house.
Kandang closed house dibuat dengan tujuan
agar keadaan lingkungan luar seperti udara
panas, hujan, angin, dan intensitas sinar
matahari tidak berpengaruh banyak terhadap
keadaan dalam kandang. Closed house
merupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh
lingkungan dari luar kandang atau meminimalisasi
gangguan dari luar. Sistem kandang closed house memiliki keunggulan
yaitu memudahkan pengawasan, dapat diatur suhu
dan kelembabannya, memiliki pengaturan cahaya,
dan mempunyai ventilasi yang baik sehingga
penyebaran penyakit mudah diatasi.
Namun yang menjadi
kendala di Indonesia, terutama di daerah adalah ketersediaan infrastruktur yang
memadai untuk membangun sebuah kandang closed house. Infrastruktur
tersebut meliputi ketersediaan listrik dan akses jalan. Untuk membangun kandang
closed house dibutuhkan listrik yang besar karena semua peralatan
tergantung pada listrik. Hal ini yang membuat kandang closed house di
Indonesia terutama di level peternak tidak terlalu berkembang. Untuk kemitraan
MSP saja baru sekitar 25% peternaknya yang menggunakan kandang closed house.
Sedangkan untuk di Indonesia jumlah peternak yang menggunakan kandang closed
house masih kurang dari 5%, dan itupun masih terpusat di Pulau Jawa,
terutama di Jawa Timur.
Di lapangan bentuk kandang
yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house baik
sistem panggung maupun sistem postal dengan beralaskan sekam. Peternak dengan
kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi sekarang ini seharusnya sudah mulai
beralih ke sistem kandang tertutup atau closed house.
Closed house
dimaksudkan untuk meminimalisir kontak antara ayam dengan kondisi lingkungan di
luar kandang. Tujuan closed house adalah menciptakan lingkungan ideal
dalam kandang, meningkatkan produktivitas ayam, efisiensi lahan dan tenaga
kerja serta menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan. Sejauh ini
rekonstruksi kandang terbuka menjadi kandang tertutup dihadapkan pada kendala
modal yang dimiliki peternak masih jauh dari cukup untuk pengembangannya. Di
samping itu, kendala lain yang dihadapi peternak adalah teknologi yang dipunyai
masih kurang serta minimnya infrastruktur.
Indonesia termasuk daerah tropik
dengan suhu lingkungan luar yang panas sehingga sebaiknya
mulai menggunakan kandang closed house karena sistem kandang tertutup merupakan kandang yang ramah lingkungan, dan bau
dari polusi yang ditimbulkan kotoran ayam dapat dikurangi dengan bantuan kipas
didalam kandang dan angka penyebaran penyakit melalui udara dapat di tekan
seminimal mungkin yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil produksi.
PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 merupakan salah
satu perusahaan yang telah menggunakan sistem kandang close house yang menjamin keamanan secara
biologi dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga kejadian stres lebih
sedikit. Suhu, kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan dan lainnya, dapat
diatur sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi ayam. Untuk itu PKL dan laporan ini menekankan pada aspek
perkandangan yang diterapkan oleh perusahaan ini.
1.2. Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja
Lapang
a.
Tujuan PKL
- Untuk mengetahui sistem perkandangan yang di
gunakan dalam pemeliharaan ayam parent
stock di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk.
- Mempelajari manajemen perkandangan
ayam parent stock di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Tbk.
- Membandingkan antara teori yang telah didapatkan di
bangku kuliah dengan
implementasi pada
perusahaan secara langsung tentang manajemen perkandangan ayam parent
stock di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Tbk.
- Untuk
menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam manajemen
perkandangan ayam parent stock di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk.
b.
Kegunaan
PKL
- Meningkatkan pengetahuan mahasiswa
tentang manajemen perkandangan ayam parent stock di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk.
- Menjadi salah satu bekal awal untuk
melakukan penelitian.
- Untuk
memperoleh wawasan, keterampilan, kemampuan manajerial dan pengalaman tentang
manajemen perkandangan ayam parent stock di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk.
1.3. Manfaat
Kegiatan
a.
Bagi Mahasiswa
-
Dapat mempraktekkan ilmu bersangkutan yang telah diperoleh di bangku kuliah melalui praktek kerja
lapang.
-
Menambah pengalaman dan keterampilan
mahasiswa dalam manajemen perkandangan secara umum.
-
Mahasiswa dapat mengetahui secara jelas
teknik dari masing-masing manajemen perkandangan dan cara mengoperasikan semua
alat yang berada di dalam kandang.
b.
Bagi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk.
Sebagai sarana promosi tidak langsung dan penghubung
antara PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Tbk dengan lembaga perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas SDM dalam
menghadapi kemajuan teknologi.
c.
Bagi Lembaga (Fakultas)
Terjalinnya
kerjasama yang baik dan berkelanjutan antara Fakultas Peternakan Universitas
Mataram dengan pihak PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk khususnya dalam
aplikasi ilmu pengetahuan bagi kemajuan teknologi khususnya dibidang peternaka.
1.4. Metode Pelaksanaan Praktek
Kerja Lapang
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan dengan sistem
magang kerja dengan mengikuti serangkaian aktivitas manajemen perkandangan
sesuai dengan yang diarahkan oleh fasilitator dan manager perusahaan. Adapun
metode yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara dan Diskusi
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai secara langsung fasilitator
masing-masing plok dan diskusi secara lansung dengan manager di dalam ruangan
ataupun di lapangan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2. Kegiatan ini
dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan, waktu kosong setelah bekerja, dan diskusi
dengan karyawan disela-sela pekerjaan untuk melengkapi data yang dianggap
penting.
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung pada setiap kegiatan yang dilakukan di kandang PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2.
3. Bekerja Langsung di Tempat Praktek Kerja
Lapang
Selain metode pasif yaitu wancara dan
observasi, metode aktif yaitu bekerja secara lansung membantu para pegawai
dalam setiap kegiatan juga
dilakukan dan snagat penting, mulai dari seleksi membersihkan kandang, sweeping, membuat hole center
roll autonest, membersihkan bahan litter, memasang hole center roll autonest
dalam kandang, vaksinasi, sanitasi sangkar, memperluas lantai slat kandang,
mengambil telur dalam sangkar, grading telur dan kegiatan- kegiatan lainnya terkait secara lansung
dan tidak lansung dengan judul PKL.
BAB
II
KEGIATAN
PRAKTEK KERJA LAPANG
2.1 Lokasi
dan
waktu Praktik
Kerja
Lapang
Kegiatan PKL ini dilaksanakan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2, Kelurahan Awen, Desa
Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 28
Juli sampai dengan 21 Agustus 2013, dan melakukan kunjugan ke hatchery dari
tanggal 22 Agustus sampai dengan 28 Agustus 2013. Adapun PKL ini dilakukan
dalam waktu 8 jam setiap hari dan 10 jam
jika ada lembur.
2.2 Profil PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2
SEJARAH :
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand Group, sebuah perusahaan
terbesar di Thailan yang bergerak di berbagai bidang diantaranya bidang
peternakan. Charoen Pokphand Group diketahui bahwa perusahaan tersebut masuk ke
Indonesia pertama kali pada tahun 1972 yaitu dengan mendirikan paprika pakan
pertama di Ancol, Jakarta, dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Kemudian didirikan pembibitan (breeding
farm) dan penetasan (hatchery) guna memenuhi DOC di
Indonesia.
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm adalah perusahaan pembibitan ayam broiler
(breeding farm) yang memproduksi telur tetas (hatching egg). Perusahaan
ini memiliki banyak farm, salah satunya farm Bali 2 yang berlokasi di Desa
Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana - Bali. Kandang yang di miliki
sebanyak 10 bangunan dan berlantai 2 sehingga berjumlah 20 kandang dan dibagi
menjadi 4 flock.
STRUKTUR ORGANISASI :
Struktur organisasi adalah
suatu susunan dan hubungan antar bagian secara posisi yang ada pada perusahaan
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan struktur organisasi.
Pemimpin tertinggi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 adalah manejer.
Dimana seorang manejer membawahi seorang supervisor, teknisi, animal healthy atau
coordinator lapangan dan bidang personalia teknisi.
Animal
Healthy
|
Kordinator Lapangan
|
Supervisor
|
Asisten Supervisor
|
Anak Kandang
|
Karyawan Tetap
(mekanik, pencuci, borongan
pengangkat pakan)
|
Karyawan Tidak Tetap
(harian)
|
MANAGER
|
KETENAGAAN :
Tenaga kerja adalah suatu komponen
pada unit usaha tertentu yang merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan.
Jumlah karyawan di breeding farm Bali 2 adalah 68 orang dengan latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda. Supervisor tingkat pendidikannya meliputi lulusan
SMA, D3 dan S1, untuk tenaga kerja operasional meliputi lulusan SD hingga SMA.
Sebagian besar karyawan berasal dari wilayah sekitar peternakan. Disiplin,
tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi
terciptanya etos kerja yang tinggi. Tenaga kerja dalam sebuah usaha peternakan
ayam parent stock memiliki peran penting dalam menentukan hasil produksi, diantaranya
management tenaga kerja yang baik akan menghasilkan produksi yang baik.
KERJASAMA DENGAN LEMBAGA LAIN :
Dalam melakukan kegiatannya
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan
mitra diantaranya :
1.
PT.
Vista Grain
2.
PT.
Centralavian Pertiwi
3.
PT.
Cipta Khatulistiwa Mandiri
4.
PT.
Istana Satwa Borneo
5.
PT.
Satwa Utama Raya
6.
PT.
Vista Agung Kencana
7.
PT.
Primafood Internasional
8.
PT.
Poly Packaging Industry
9.
PT.
Feprotama Pertiwi
PROGRAM KERJA UTAMA :
1. Program usaha
pembibitan anak ayam usia sehari komersial (Day
Old Chick Final Stock) ayam pedaging dan ayam petelur.
2.
Program menghasilkan bibit berkualitas broiler
dan layer.
3.
Memproduksi telur tetas (hatching egg).
2.3 Macam Kegiatan PKL
Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam PKL ini adalah :
1.
Surpei Kandang
2.
Sanitasi Sangkar
3.
Pemberian Pakan
4.
Sweeping Ayam Sakit
5.
Merakit Sangkar Autonest
6.
Membersihkan Tirai Kandang
7.
Membuat Sekatan Ayam Sakit
8.
Memasang Hole Center Roll Autonest
9.
Memperluas Slat Kandang
10.
Vaksinasi
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil PKL
Berdasarkan hasil praktek kerja lapang, maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
Gambar
1. Denah PT Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2
1.
Kandang
Dalam suatu usaha peternakan, kandang merupakan salah
satu kunci utama keberhasilan beternak ayam parent stock. Kandang yang baik dan
dilengkapi dengan perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan akan menjadikan
proses pemeliharaan sehari-harinya menjadi mudah dijalankan. Kandang yang baik
juga akan menciptakan suasana yang nyaman bagi ayam sehingga mampu meningkatkan
konversi makanan, meningkatkan pertumbuhan dan kesehatannya secara optimal.
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 memiliki kandang sebanyak
20
buah dengan perincian sebagai berikut: flok 01 sebanyak 5 kandang, flok 02 sebanyak 5 kandang, flok 03 sebanyak 5 kandang dan flok 04 sebanyak 5 kandang. Areal farm dikelilingi pagar
tembok dengan tinggi 2,5
m. Berikut ini merupakan
bagian-bagian kandang yang harus di perhatikan yaitu :
a.
Model kandang (kontruksi kandang).
Model kandang (kontruksi kandang) yang di gunakan oleh
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 merupakan model kandang closed house yang berlantai dua, yaitu persegi panjang dengan atap dua
sisi menyamping dan lantai yang rendah karena menggunakan system lantai kom binasi.
Kontruksi bangunan kandang menggunakan kerangka baja dan di disain dengan
menggunakan full closed house. Dimana di
depan kandang terdapat tangga dan lif yang digunakan untuk naik ke lantai dua
dan setelah teras kandang terdapat ruangan penyimpanan pakan sementara, ruangan
grading telur dan rungan pumigasi.
Gambar 2. Kandang closed house
|
|
b.
Bahan pembuatan kandang.
Bahan pembuatan kandang yang di gunakan oleh PT.
Charoen Pokphand d Jaya Farm Bali 2 merupakan bahan-bahan yang kokoh dan
digunakan dalam waktu jangka panjang, karna hal ini sangat penting untuk
mengurangi biaya pengeluaran dalam produksi dan akan lebih efisien jika di
bandingkan dengan menggunakan bahan-bahan yang murah tetapi tidak dapat di
gunakan dalam waktu jangka panjang jika di hitung dengan biaya penyusutan
kandang pertahun.
c.
Atap
dan bentuk atap.
Atap kandang yang di gunakan oleh PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2 dengan menggunakan seng
aluminium dan di bawanya dilapisi dengan seng plat aluminium yang bertujuan
untuk memantulkan panas matahari. Bentuk atap kandang PT. Charoen Pokphand Jaya
Farm Bali 2 dengan dua sisi menyamping dan menggunakan sisitem atap monitor
dengan kemiringan 25° supaya suhu di dalam kandang tidak terlalu panas dan
pertukaran udara di dalam kandang bias terjaga. Menurut Priyatno (2005), Atap
kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam kandang dari panas
matahari langsung dan curah hujan.
Gambar 3. Atap dan bentuk atap
d.
Dinding kandang.
Dinding kandang yang digunakan oleh PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2 dengan bagian depan
menggunakan tembok yang bertujuan pada saat blower di hidupkan angin tidak
lansung masuk dari depan supaya suhu di dalam kandang tetap maksimal, sedangkan
dinding kandang bagian kiri dan kanan menggunakan celldeck masing-masing 14 m,
menggunakan tirai sepanjang 104 m dan 2 m untuk blower samping kanan, 2 m
samping kiri untuk pintu dan tempat alat blower. Sedangkan bagian belakang
dinding kandang menggunakan tembok sebagai tempat untuk blower yang bertujuan
untuk mengeluarkan karbondioksida dan ammonia.
Depan kandang |
Samping kiri kandang |
||
Samping kanan kandang |
Belakang kandang |
||
Gambar 4. Dinding kandang
e.
Tinggi kandang.
Tinggi kandang PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 adalah 7 m dengan pembagian
2,7 m lantai pertama dan 2,7 m lantai kedua, sedangkan tinggi atap 1,6 m.
Tinggi atau rendahnya kandang pempengaruhi ventilasi atau sirkulasi udara,
temperature kandang dan biaya pembuatan kandang.
Gambar 5. Tinggi kandang |
f.
Luas dan kapasitas kandang.
Penggunaan
kandang harus disesuaikan kapasitas kandang. Populasi yang terlalu padat
mengakibatkan ayam menderita cekaman (stress) sehingga penurunan laju
pertumbuhan dan produksi telur (Suprijatna et al.,
2005). Luas ruang atau luas lantai kandang
ayam perent stock PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 adalah 120 m x 12 m = 1.440
m², dengan kapasitas ayam perent stock di dalam kandang 11.000 ekor dan ayam
betina 10.000 ekor sedangkan jantan 1.000 ekor, jadi perbandingan ayam betina
dan ayam jantan 10:1. Kapasitas kandang per meter persegi 7,63 ekor,
berdasarkan perhitungan jumlah ayam dalam satu kandang dibagi dengan luas
kandang.
Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang dimasukkan ke dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran konsumsi ransum menjadi berkurang atau ayam stres karena akumulasi bau, seperti unsur ammonia yang terlalu tinggi.
Gambar 6. Luas dan kepadatan kandang
g.
Jarak antar kandang.
Jarak antar kandang PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 adalah 12 m atau setara dengan lebar satu kandang agar pengunaannya lebih mudah dan resiko menularnya penyakit dari satu kandang ke kandang yang lainnya bisa diminimalisir.
Gambar. 7. Jarak antar kandang
h.
Ventilasi dan temperature kandang.
Ayam perent stock akan tumbuh baik bila diternakkan
pada temperature lingkungan 18.3-21.1 ºC. Karena suhu di Indonesia terbilang
tinggi khususnya di Farm Bali 2 yang jaraknya dari pinggir pantai ±1 km, maka
ayam perent stock menjadi banyak minum, namun nafsu makannya berkurang, dimana
hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam peren stock. Untuk itu, ventilasi dan
temperatur kandang harus di atur sedemikian rupa agar pertukaran udara bagus
dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Depan kandang
menggunakan tembok dengan tampa adanya ventilasi dan pintu depan menggunakan
seng plat dan lubangnya di isolasi dengan menggunakan lakban hitam supaya
anging atau cahaya tidak bias masuk, karna ayam akan selalu berkumpul di tempat
sumber cahaya masuk ke dalam kandang.
Cooling pad di pasang di bagian samping kiri dan kanan
depan dengan panjang masing-masing 14 m yang berfungsi untuk memasukkan udara
kedalam kandang, udara kotor atau panas dapat disaring oleh celdek pada cooling
pad yang berfungsi sebagai penyaring, dan apabila udara dari luar panas masuk
kedalam kandang maka air pada motor cooling pad akan turun melalui celdek
supaya udara yang masuk ke dalam kandang akan terasa dingin dan ayam akan
merasa tetap nyaman pada suhu lingkungan dalam kandang.
Tirai kandang di pasang di bagian kiri dan kanan
kandang setelah cooling pad dengan panjang 106 m dan 2 m untuk blower samping
kanan dan 2 m untuk pintu dan panel blower. Tujuannya dipakai tirai untuk
mengatur suhu di dalam kandang dan ketika suhu udara di dalam kandang naik maka
tirai kandang akan turun secara otomatis dan begitu juga sebaliknya, apabila
suhu udara di dalam kandang terlalu dingin maka tirai akan naik secara otomatis
juga.
Bagian belakang kandang menggunakan tembok sepanjang
12 m sebagai tempat blower dan terdapat 7 buah blower yang berfungsi untuk
menarik udara dari luar masuk ke dalam kandang dan mengeluarkan udara kotor
karbondioksida, metan dan ammonia. Sehingga dapat menyediaakan iklim yang
nyaman bagi ayam di dalam kandang. Untuk menyediakan iklim
yang kondusif bagi ternak dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan panas dari
kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam dn lingkungan luar, menurunkan suhu
udara yang masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai.
Untuk
menciptakan iklim yang sejuk dan
nyaman bagi ayam harus dikondisikan chilling effect atau angin berembus maka dapat di gunakan blower. Apabila suhu di dalam kandang terlalu panas maka
blower akan hidup semuanya secara otomatis dan akan menyesuaikan dengan keadaan
suhu di dalam kandang, begitu juga sebaliknya apabila suhu di dalam kandang
terlalu dingin maka blower akan berhenti dengan sendirinya.
Cooling pad |
Blower |
Tirai kandang |
Bagan inlet system |
Gambar 8. Bagian-bagian kandang
i.
Arah kandang.
Arah kandang yang di gunakan oleh PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2 membujur dari arah
timur kearah barat supaya sinar matahari dapat menyinari kandang secara
menyeluruh dari terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari. Tujuannya
adalah agar kandang tidak lembab dan tidak pengap akibat sifat dan cara minum
ayam. Arah ini juga dapat mengurangi kemungkinan pertumbuhan bibit penyakit dan
kutu akibat bahan litter basah.
j.
Lantai kandang.
Lantai kandang yang digunakan oleh PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2 adalah lantai kandang
kombinasi dimana setiap sisi kandang menggunakan slat yang terbuat dari plastic
dan tinggi selat dari lantai 50 cm dan slat digunakan untuk lokasi tempat
pakan, air minum dan sangkar sehingga tumpahannya tidak mengotori bahan litter.
Sedangkan litter berada di tengah-tengah kandang dan bahan yang digunakan untuk
litter adalah serutan kayu, ketebalan litter disesuaikan dengan tingginya badan
ayam supaya bulu ayam dan dada ayam tidak muda rusak, dimana litter digunakan
oleh ayam sebagai tempat untuk istirahat.
Gambar 9. Lantai kandang |
k.
Tempat makan
Tempat makan ayam perent stock di PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali 2 dapat di bedakan antara
lain :
-
Tempat makan ayam betina
Tempat makan ayam betina atau yang sering di sebut female
feeder trough yang menyerupai
rel dan terdapat rantai yang berfungsi untuk menjalankan pakan dari dalam bok
pakan ke seluruh female feeder trough supaya ayam mendapatkan pakan secara merata. female
feeder trough di pasang di
atas slat yang mengelilingi lantai slat, terdiri dari 3 mesin, 3 bok pakan yang
kapasitas 150 kg dan 6 bok pakan yang kapasitas 50 kg dalam satu kandang.
female feeder trough |
Mesin female feeder trough |
Belokan female feeder trough |
Bok female feeder trough |
Gambar 10. Tempat makan ayam betina
-
Tempat makan ayam jantan
Tempat makan ayam jantan atau yang sering di sebut
dengan male
feeder berbentuk
bundar yang mempunyai dinding tepih mengelilingi wadahnya sehingga pakan yang
dimasukkan tidak tidak mudah tertumpah atau keluar dari wadah. Tempat pakan
untuk ayam jantan berada di atas litter kandang yang menyerupai satu baris,
jumlah male
feeder dalam satu
baris 110 buah.
Gambar 11. Tempat makan ayam jantan (male
feeder)
l.
Nipple
Nipple untuk air minum ayam perent stock di PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 di
tempatkan di atas slat kandang dan masing-masing kandang terdiri dari empat
baris nipple yang di lengkapi dengan flock shock yang bertujuan supaya ayam
tidak naik keatas nipple yang bisa menyebabkan air tertumpa atau stelan nipple
turun dan ukuran nipple tidak rata. Keuntungan menggunakan nipple pada saat
ayam minum air tidak mudah jatuh atau tertumpa yang bias menyebabkan bahan
litter basah. Jika bahan litter basah maka akan terjadi kelembaban yang bisa
menyebabkan sumber penyakit, pada saat vaksinasi dapat juga ayam di vaksin
melalui air minum dan vaksin lansung di campur pada tabung penampung air dan
nipple harus di tutup terlebih dahulu supaya air tidak tertumpa.
nipple |
flock shock |
Gambar 12. Nipple dan flock shock
m.
Exhaust Fan
Exhaust fan atau kipas penghisap udara yang berfungsi mendapatkan efek wind
chill (hembusan udara) dari
cooling pad. Satu kandang terdiri dari 8 exhaust fan. Pada
kondisi normal, 2 kipas berjalan penuh selama 24 jam. Suhu ia atur pada 27 oC
sebagai batas atas,
bila
melebihi batas atas ini maka secara otomatis kipas ketiga, keempat dan sampai kedelapan
akan menyala. Kalau suhu tak kunjung turun dengan 8 kipas maka secara otomatis air
akan membasahi cooling pad. Molekul air dari cooling pad ini
yang kemudian dihisap kipas untuk menurunkan suhu, penggunaan cooling pad cukup
sekitar 5 menit saja agar kelembaban tidak berlebihan.
n.
Tempron 607 A-C
Tempron merupakan jantung kandang yang berfungsi
mengontrol semua alat dalam kandang, indicator temperatur dan akan mengirim
sinyal ke panel.
Gambar 13. Tempron 607 A-C
o.
Alarm
Alaram pada kandang berfungsi untuk mengetahui
kemacetan alat-alat pada kandang yang tidak berfungsi atau ada yang rusak dan
sebagai pengingat apabila nipple akan banjir atau air full di dalam tabung
penampung. Alaram dipasang di depan kandang dan apabila alaram berbunyi maka
dapat di lihat pada lampu alaram bagian apa saja yang mempunyai masalah.
Gambar 14. Alarm dan lampu alaram
p.
Lampu penerang
Lampu penerang berpungsi sebagai pencahayaan di dalam
kandang untuk aktifitas ayam maupun petugas kandang. Karna kandang merupakan
kandang tertutup sehingga di dalam kandang menjadi sangat gelap, lama atau
banyaknya lampu menyala di sesuaikan dengan umur ayam karna akan sangat
berpengaru untuk tingkat kedewasaan kelamin.
Gambar 15. Lampu penerang |
q.
Sangkar
Sangkar di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 terdiri dari sangkar manual
dan sangkar autonest yang sama-sama berfungsi sebagai tempat ayam bertelur. Sangkar
ini harus mudah dipindahkan, redup, sirkulasi udara baik dan nyaman untuk ayam
(Fadilah et al.,
2007). Sangkar manual brlantai dua dan satu sangkar
terdiri dari 12 kamar, setiap kamar terdiri dari 2 tempat bertelur dan
masing-masing terdapat serutan kayu supaya telur tidak mudah pecah dan kotor.
Sedangkan sangkar autonest cuma berlantai satu dan satu sangkar terdiri dari 4
kamar, setiap kamar terdiri dari 2 tempat bertelur dan di lengkapi dengan AN12 Plastic Nest Bottom dan Plastic Finger
Nest Pad P1.
Sangkar manual |
Sangkar autones |
Gambar 16. sangkar manual dan sangkar autones
r.
Kereta kandang
Kereta kandang berfungsi sebagai untuk mengangkut pakan,
telur, serutan dan alat-alat kandang lainnya.
Gambar 17. Kereta Kandang |
s.
Lift dan tangga kandang
Lift dan tangga kandang berfungsi untuk naik turun ke
lantai dua untuk membawa barang atau keperluan lainnya, tetapi lift kandang
belum berfungsih sehingga hanya tangga kandang yang di gunakan (lihat di gambar
05).
t.
Ruang fumigasi
Ruang fumigasi di kandang berpungsi sebagaai tempat
penyimpanan telur sebelum di bawah ke hatchery dan masing-masing kandang
terdapat satu ruang fumigasi.
Gambar 18. Ruang fumigasi
Selain kegiatan utama, pelaksanaan PKL juga dikerjakan kegiatan
penunjang yang mendukung diantaranya :
2.
Pemberian pakan
Memberi makan ayam dilakukan setiap pagi. Untuk
pemberian makan dilakukan sebanyak 1 kali pada jam 08.00 pagi hari dengan
mengacu pada berat badan dan umur ayam.
3.
Sweeping
Setiap pagi setelah di kasih makan ayam parent stock
akan di sweeping untuk mengetahui ada atau tidaknya ayam yang mati dan sakit.
Ayam yang mati akan di keluarkan dari dalam kandang dan di catat berapa jntan
dan betina yang mati atau eror dan di taroh di depan kandang untuk di ambil
oleh petugas dan di kumpulkan di tempat pembuangan untuk di bakar. Sedangkan
ayam yang sakit akan di pindahkan kedalam small pen supaya dapat di control
oleh petugas kandang.
Setiap pen di dalam kandang jika ada yang mati atau
sakit akan digantikan dengan ayam yang sudah sembu yang berada di small pen,
supaya episiensi penggunaan pakan dapat ditekan sehingga penggunaan pakan tidak
berlebihan yang dapat menyebabkan pertambahan bobot badan terlalu naik.
4.
Memperluas selat kandang
Selat kandang di perluas ketika ayam akan memasuki
fase grower dan ayam akan mulai bertelur, karna posisi sangkar autonest akan di
pasang slat sehingga membutuhkan slat yang lebih luas.
5.
Membersihkan bahan litter
Bahan litter harus sering di bersihkan karna bahan
litter merupakan tempat ayam untuk menetralkan panas tubuh yang berlebihan yang
keluar dari ayam itu sendiri. Bahan litter biasanya bayak terdapat bahan yang
keras yang dapat merusak kaki dan bulu ayam, sedangkan bahan litter yang
terlalu lembab karna adanya air minum ayam yang tumpah harus dikeluarkan supaya
tidak menimbulkan sumber penyakit dan parasit yang dapat menyebabkan ayam
sakit.
Gambar 19. Membersihkan bahan litter
6.
Grading telur
Grading telur (penilaian)
di lakukan pada saat ayam sudah memasuki fase grower (produksi), di mana jadwal pengambilan telur
dalam kandang di lakukan lima kali sehari secara teratur setiap harinya untuk mengetahui produksinya
setiap hari. Penilaian greed telur di ruang greeding tidak di lakukan secara sembarang tetapi telah di tentukan greed masing-masing,
karena pada saat telur tersebut akan di tetaskan pada saat di bawa ke unit
hatchery sdah di tentukan
greednya akan sangat berguna untuk dapat membedakan kuwalitas DOC yang di hasilkan
berdasarkan greednya.
Terai telur |
Mengambil telur dalam sangkar |
Timbangan telur |
Membersihkan telur |
Gambar 20. Grading telur
7.
Pembuatan sangkar dan pemasangan di dalam
kandang
Sangkar autonest yang yang baru sampai di Farm Bali 2
akan di rakit terlebih dahulu oleh mekanik farm dan di bantu oleh praktikan, di
mana sangkar tersebut yang berbahan dari aluminium di rakit dengan menggunakan
alat ripet untuk menyambung bagian-bagian sangkar autonest tersebut.
Sangkar yang sudah selse di rakit akan di sanitasi
terlebih dahulu sebelum di masukkan ke dalam kandang supaya virus, bakteri dan
sumber penyakit lainya yang berasal dari luar tidak ikut masuk ke dalam
kandang. Sangkar di masukkan ke dalam kandang dan di tempatkan di posisi yang
telah di tentukan dan di bentangkan sesuai posisi kandang, sehingga pada saat
pemasangan hole center roll bell guide autonest dapat di tarik lansung sampai
ke mesin autonest yang berada di luar kandang.
Merakit sangkar |
Sanitasi sangkar |
Memasang roll pada autonest |
Ripet |
Menyambung roll |
Mesin sangkar autonest |
Gambar 21. Merakit dan memasang autonest
8.
Vaksinasi
Menurut Blakely dan Bade (1991)
menyatakan bahwa ayam tidak akan tumbuh atau bertelur sesuai potensinya apabila
sedang terserang penyakit, kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit cukup besar
pada sistem pemeliharaan modern yang terkurung, oleh karena itu pemberian obat
dan antibiotika adalah kunci untuk kesehatan yang memadai.
Dalam
setiap kegiatan usaha budidaya ternak baik ternak unggas maupun ternak lainnya,
penyakit merupakan masalah yang harus selalu diwaspadai keberadaannya. Ternak
yang terserang penyakit dapat menurunkan tingkat produksi dan bahkan dapat
menyebabkan ternak tersebut
mati. Kegiatan
vaksinasi ini
di lakukan pada saat ayam memasuki fase growing di mana kondisi tubuh saat ayam
memasuki fase growing tersebut sangat rentan terhadap penyakit terutama penyakit
ND, jenis vaksin yang di gunakan adalah vaksin ‘ND Nike In F’ atau ND lanjutan
yang berfungsi sebagai antibody yang menjaga kondisi kekebalan tubuh tetap
optimal. Vaksinasi dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu :
a.
Penyuntikan (injeksi)
Vaksinasi dengan cara penyuntikan atau
injeksi di lakukan pada
ayam memasuki fase growing, dapat menggunakan vaksin aktif
maupun vaksin inaktif. Vaksinasi ini menggunakan alat jarum yang telah disterilkan
terlebih dahulu dengan cara direbus menggunakan air mendidih selama kurang
lebih 30 menit. Pemberian vaksinasi dengan metode injek di lakukan dengan cara menyuntikkan vaksin pada bagian
dada ayam sebelah kanan dan kegiatan di lakukan pada pukul
: 14.00 WITA.
Injeksi |
Vaksin Inaktif |
Gambar 22. Vaksinasi injeksi
b.
Vaksinasi air minum
Vaksinasi
melalui air minum
dilakukan pada saat ayam memasuki fase growing untuk menghindari stress pada
ayam supaya produksi telur tidak menurun, dan
merupakan salah satu metode vaksinasi masal. Cara vaksinasi ini memiliki keunggulan yaitu stres pada ayam
rendah (terutama akibat perlakuan kasar). Cara vaksinasi air minum juga cocok untuk kebanyakan vaksin aktif,
terutama untuk vaksinasi ayam umur dewasa. Hal ini karena jumlah konsumsi air
minum pada ayam dewasa relatif lebih optimal. Vaksinasi melalui air minum ini di masukkan pada bak penampung air minum di dalam kandang, waktu pemberian vaksinasi air minum di lakukan pada waktu pukul : 04.00 WITA.
3.2
Pembahasan
PKL
Perkembangan dunia perunggasan di bidang
peternakan merupakan yang terdepan jika dibandingkan dengan komoditas lainnya.
Hal ini ditunjukkan dengan tingginya permintaan akan daging ayam broiler dan
telur. Sejalan dengan itu penerapan teknologi yang ditujukan untuk peningkatan
efisiensi dalam pemeliharaan juga telah banyak diterapkan. Teknologi
yang menguntungkan sejauh ini telah diterapkan pada closed house.Closed
house dibuat dengan tujuan agar faktor
lingkungan seperti panas, cuaca, angin hujan dan sinar matahari tidak
berpengaruh banyak saat pemeliharaan.
Keuntungan
dari kandang closed house adalah meningkatkan kapasitas pemeliharaan, ayam lebih sehat, nyaman, segar dan
tenang. Sirkulasi udara lebih baik mendukung produktivitas maksimal, efisiensi tenaga kerja, temperatur dapat dikontrol sesuai
dengan kebutuhan pemeliharaan dan faktor lingkungan tidak berperan banyak saat pemeliharaan. Hampir dikatakan tidak ada kontak
dengan faktor lingkungan selama pemeliharaan, didalam sistem kandang tertutup
ventilasi memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga temperatur dan
kelembapan udara di dalam kandang. Cara kerja blower adalah udara mengalir dari dalam
kandang menuju ke luar akibat adanya daya sedot blower, sehingga terjadi tekanan negative.
Cara kerja blower
ini biasa disebut dengan sifat negative.
Point dasar dari pengondisianya ventilasi
untuk memasukan udara segar kedalam sebuah
ruangan, dan mengeluarkanya. Membuang
udara panas, Amoniak dan menghidari udara yang diam di dalam ruangan-
Mengkondisikan temperature yang nyaman (Chilling
Effect).
PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 menggunakan kandang jenis kandang closed house
yang berlantai dua, yaitu persegi panjang dengan atap dua sisi menyamping dan
lantai yang rendah karena menggunakan system lantai kombinasi. Kontruksi
bangunan kandang menggunakan kerangka baja dan di disain dengan menggunakan full closed
house. Dimana di depan kandang
terdapat tangga dan lift yang digunakan untuk naik ke lantai dua dan setelah
teras kandang terdapat ruangan penyimpanan pakan sementara, ruangan grading
telur dan rungan fumigasi.
Sebelum
masuk kedalam kandang anak kandang atau petugas kandang yang akan masuk kedalam
kandang diwajibkan untuk mencelup kaki kedalam kapur dan menyemprot tangan
dengan alkohol yang telah di sediakan di depan kandang untuk menghindari sumber
penyakit yang akan masuk kedalam kandang. Dalam kandang terdapat ayam parent stock dengan
kapasitas 11.000 ekor dengan perbandingan antara 1.000 ekor jantan dan 10.000
ekor betina, luas kandang 1.440 m² dengan lebar 12 m dan panjang 120 m.
Pemberian
pakan untuk ayam parent stock di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 satu
kali dalam satu hari
dan pemberian dilakukan pada jam 08.00 wita. Pemberian pakan ayam jantan dengan
menggunakan male feeder sedangkan ayam betina menggunakan female feeder trough,
rantai female feeder trough akan berjalan secara otomatis ketika mesin dinyalakan
untuk
mengeluarkan pakan dari dalam book, supaya ayam akan mendapat pakan sama banyak sesuai
dengan kebutuhan yang telah ditentukan, sedangkan tempat pakan ayam jantan yang sering disebut dengan
male feeder dimasukkan pakan oleh anak kandang secara manual dan akan di
turunkan bersamaan female feeder trough ketika di jalankan supaya ayam di dalam
kandang antara jantan dan betina akan sama-sama mengonsumsi pakan.
Air
minum didalam kandang di sedediakan secara ablibitum dan setiap tempat aliran
air minum akan selalu dikasih kawat flock shock di atasnya, supaya ayam tidak naik ke
tempat air minum dan air tidak akan tumpah yang bisa menyebaban bahan liter menjadi
lembab dan menimbulkan bau ammonia yang terlalu tinggi dan bisa mendatangkan
sumber-sumber penyakit atau virus pada lokasi kandang tersebut. Air yang keluar
pada tempat air minum akan keluar secara otomatis dan apabila air keluar
terlalu banyak atau karna terbuka maka alarm akan berbunyi dengan sendirinya.
Sedangkan jika air habis atau sudah kering alarm juga akan berbunyi dengan
sendirinya juga.
Sangkar
yang baru dirakit oleh petugas atau karyawan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Bali 2 di letakkan di depan kandang atau di tengah lapangan dan harus di
sanitasi terlebih dahulu sebelum di masukkan ke dalam kandang dengan
menggunakan desifektan supaya virus, bakteri atau sumber penyakit tidak ikut
masuk kedalam kandang dan setelah sangkar yang telah di sanitasi sudah kering
baru di masukkan ke dalam kandang. Di dalam kandang baru dilakukan pemasangan
AN12 Plastic Nest Bottom pada sangkar sebagai pengganti serutan kayu untuk
tempat ayam bertelur, pemasanganya di pasang dengan posisi miring supaya telur
lansung masuk ke dalam penampungan dan akan mudah di bawah keluar oleh roll
sangkar ketika mesin sangkar di nyalakan.
Selama pengamatan dalam pelaksanaan perkandangan di PT Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 diketahui ada faktor-faktor
utama yang sangat berpengaruh terhadap jumlah dan hasil produksi telur ayam
parent stock diantaranya : 1) Pakan yang mencukupi merupakan faktor penentu
utama dalam menghasilkan pertambahan bobot badan yang seragam untuk
menghasilkan produksi telur yang berkualitas. Konsumsi pakan yang kurang akan
mempengaruhi kualitas telur karna ayam kurus-kurus, sedangkan pemberian pakan
yang berlebihan akan mempengaruhi efisiensi penggunaan pakan dan pertambahan
bobot badat akan jauh meningkat tidak sesuai dengan yang di harapkan. 2) Respon
individu masing-masing ayam. Dalam keadaan tertentu, respon produksi telur
masing-masing individu ayam di PT Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 berdasarkan
hasil pengamatan selama PKL terlihat berbeda-beda walaupun treatment
pemeliharaan dan keseragaman umur dan bobot badan yang sama. 3) Penyakit.
Penyakit merupakan hal yang sangat berpengaruh lansung pada produksi telur.
Dalam keadaan sakit, ayam akan memproduksi telur tetapi tidak normal bahkan ada
yang tidak memproduksi telur sama sekali. Sedangkan dalam keadaan sehat, ayam
akan memproduksi telur secara normal.
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
4.1 Permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang di jumpai berdasarkan
pengamatan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapang di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 yang berhubungan lansung
dengan system perkandangan closed house
antara lain :
a.
Masih ada ditemukan ayam betina yang bertelur di litter dan slat kandang.
b.
Adanya beberapa sangkar yang sudah tidak terisi serutan kayu atau kekurangan serutan kayu di dalam bilik sangkar.
c.
Proses
grading telur tidak menggunakan timbangan yang menyebabkan tidak sesuainya grade dengan berat yang
sesungguhnya.
d.
Stelan nipple banyak yang kendor yang menyebabkan pipa nipple naik
turun sehingga air tidak lancar keluar.
e.
Lantai bilik sangkar manual
banyak yang terlepas yang
menyebabkan telur jatuh ke lantai.
f.
Listrik yang sering
mati sehingga flock
shock tidak aktif dan ayam akan menaiki pipa nipple.
4.2 Pemecahannya
Adapun solusi atau pemecahan yang dapat dilakukan
untuk menghadapi masalah tersebut antara lain :
a. Untuk mencegah
terjadinya perebutan pakan antar ayam sebaiknya dilakukan pemisahan antara ayam
yang lebih mendominasi pakan ke pen yang berisi ayam yang memiliki
kecenderungan yang sama dengan ayam yang lain sehingga pakan dapat
terdistribusi dengan baik dan ayam dapat tumbuh dengan baik.
b. Betina yang bertelur di litter dan slat kandang harus dibiasakan untuk bertelur di dalam sangkar dengan di
bantu oleh anak kandang, supaya ayam lebih terbiasa masuk ke dalam sangkar agar tidak
bertelur di litter dan slat
kandang
lagi.
c.
Sangkar yang tidak ada berisi serutan kayu
atau tinggal
sedikit terisi serutan kayu
sebaiknya harus di
lakukan penambahan supaya telur di dalam sangkat tidak pecah dan retak pada
saat terkena injakan oleh ayam itu sendiri.
d.
Proses grading telur sebaiknya tetap
menggunakan timbangan yang telah disediakan di setiap kandang, agar grade yang dihasilkan sesuai
dengan berat standart masing-masing untuk mencapai keseragaman DOC.
e.
Nipple yang turun atau tidak sesuai dengan stelan harus dilakukan
pengesetan ulang agar air yang dikeluarkan lancer dan flock sock harus selalu aktif supaya ayam
tidak naik ke atas pipa nippel. Hal ini juga untuk menghindari
slat yang basah supaya
tidak menimbulkan sumber penyakit akibat air dari nipple tumpah.
f.
tempat
pakan ayam
jantan yang rusak sebaiknya segera diperbaiki atau diganti untuk menghindari
perebutan makanan akibat kurangnya tempat pakan dan pakan mudah tertumpah pada saat ayam makan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
a.
Kandang closed house merupakan kandang yang dibuat
dengan tujuan agar faktor lingkungan seperti panas, cuaca, angin, hujan dan sinar matahari tidak
berpengaruh banyak saat pemeliharaan.
b.
Pada
kandang closed house kontrol
penyakit menular lebih mudah diantisipasi bila dibandingkan dengan kandang
sistem terbuka.
c.
Pencapaian
keseragaman bobot badan pada kandang closed
house mudah dikontrol.
d.
Fungsi utama dari kandang close house adalah
untuk memasukan
udara segar kedalam sebuah ruangan
dan mengeluarkanya. Membuang
udara panas, amoniak
dan menghidari udara yang diam di dalam ruangan atau mengkondisikan temperature yang
nyaman (Chilling Effect)
e.
Pada
kandang close house dapat meminimumkan
tingkat stress pada ayam.
Agar tingkat
stress pada ayam lebih minimun maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi
stimulasi yang dapat menyebabkan stress, dengan cara mengurangi kontak dengan
manusia (misalnya dengan feederspis
dan nippel,
vaksinasi dengan spray dll).
5.2
Saran
a.
Dalam melakukan setiap aktivitas kerja di PT
Charoen Pokphand Jaya Farm Bali 2 hendaknya memperhatikan prosedur kerja agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b.
Dalam
merakit sangkar autonest hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan telaten agar
tidak terluka atau posisi lubang penyambung bagian-bagian autonest tepat pada
bagian sambungannya.
c.
Bagi
setiap peserta PKL/Magang di PT Charoen Pokphand Jaya
Farm Bali 2 agar dapat meminta Fasilitator sebelum PKL dimulai untuk
memudahkan konsultasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym,
2010. Kandang Close House. http://kandangclosedhouse.blogspot.com/. Di unduh 12 September 2013
Blakely, J.H dan D.H Bade. 1991. Ilmu Peternakan.
Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Fadilah, R., A. Polana., S. Alam, & E. Parwanto.
2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Malik, A., 2001. Buku Ajar Manajemen
Ternak Unggas. UMM : Malang.
Prianto, M.A. 2010. Membuat Kandang
Ayam. Jakarta. Penebar Swadaya
Sudarmono,
AS. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius. Jogjakarta.
Suprijatna,
E,. U. Atmomarsono, & R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Penebar Swadaya. Jakarta.
mengajukan proposal magang ke PT. Charoen Pokphand bagaimana ya? boleh di infokan
BalasHapusKepada Yth
BalasHapusBapak/ibu
Dept Bagian Import/exsport
Dengan hormat
Perkenalkanlah kami dari PT. SUN LOGISTICS INDONESIA. Yang begerak dibidang Jasa Export – Import Door To Door International Air & Sea Freight Forwader di area Kepabeanan yang telah berpengalaman dibidang Door To Door service, Undername. Kami sebagai mitra bisnis yang dapat dipercaya. Sebagai sebuah perusahaan pengiriman (melalui laut, udara maupun darat) tarif hemat dan kompetitif, Pt.Sun Logistics dengan fasilitas Aplikasi PIB (Pemberitahuan Import Barang) dan EDI (Elektronik Data Interchange), dan Penyediaan transportasi sampai ketempat tujuan secara lebih cepat.
Layanan ini adalah pengiriman door to door melalui udara dan Laut dari berbagai negara yaitu USA, Eropa, Singapore, Hongkong, Taiwan, Bangkok, Shanghai, Quangzhao, Korea.
TO JAKARTA (INDONESIA)
Operasional perusahaan kami service customs clearance Air freight dan sea freight import:
- Di Bandara S.Hatta (Jakarta)
- Di Pelabuhan Tg Priok (Jakarta)
Service International :
-Sewa UNDERNAME
-FOB/CNF
-Emkl / Emku
-Customs Clearance
-Ex Works
-Door to Door Service
-Purchase of foreign goods
-DlL
Note : Perusahaan kami juga bisa mengeluarkan Mobil, Motor dan Cairan cukup dengan syarat yang diperlukan untuk data baranghanya MSDS, Midical ,Invoice dan Packing List.
Perusahaan kami dapat mengeluarkan barang tersebut diatas dari Pick up barang sampai Door ke tempat (Free for Jakarta Area). Jika ada biaya lain yang muncul kami tidak membebankan biaya kepada Customer.
Pihak Customer bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kebenaran barang sesuai Invoice, Packing list. Perhitungan di atas berdasarkan mana yang lebih Besar : berat/Kg Atau Volume / M3 Perhitungan : Udara P X L X T : 6.000 Laut P X L X T : 1.000.000
Kehilangan barang yang terbungkus rapi ( Original Packing ) akan kami ganti sesuai INVOICE asli yang kami terima pertama.
Pembayaran dilakukan secara COD (Cash On Delivery)
Penawarannya terlampir.
Thanks You & Best Regards,
SURYA SURITNO
PT. SUN LOGISTICS INDONESIA
Jln. Cipinang Muara raya no. 19 Jakarta Timur (13420) – Indonesia
Phone: +6221 29613560
WA :08984248465
E-mail: ssuritno581@gmail.com
https://sunlogistics.id